Apakah Kita Termasuk Hamba-hamba Yang Pandai Bersyukur







Oleh
K o m a r i , S. Pd.




A.Makna Syukur.

1.Menurut Bahasa.
a) شكر الذابة : Binatang melata yang menjadi gemuk yaitu jika tampak padanya bekas-bekas setelah banyak makan rumput.
b)ذابة شكور : Binatang melata yang gemuk yaitu jika tampak padanya kegemukan melebihi apa yang dimakannya.
2.Menurut Istilah.
a)Syukur adalah penampakan bekas-bekas nikmat kepada Alloh  di lisan hamba dengan memuji-Nya, di hati dengan mencintai-Nya dan di anggota badan dengan taat dan berserah diri kepada-Nya. (Ibnu Qoyyim )
b)Syukur adalah memanjatkan pujian kepada sang Pemberi nikmat atas keutamaan dan kebaikan yang diberikan kepada kita. Realisasi syukur meliputi 3 rukun yaitu mensyukuri nikmat itu secara batiniyah, mengucapkannya secara lahiriyah dan menggunakannya untuk ketaatan kepada Alloh  .
أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ مِنْ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا
Artinya : " sesungguhnya Beliau berdiri sholat lail hingga bengkak kedua kakinya. Berkata Aisyah kepadanya : Kenapa Engkau kerjakan ini wahai Rosululloh padahal Alloh  telah mengampuni dosa-dosa Engkau yang lalu dan yang akan datang. Bersabda Rosul  : Bukankan Aku lebih pantas untuk menjadi hamba yang bersyukur " ( HR. Bukhori )
c)Syukur adalah pengakuan terhadap nikmat Alloh  yang disertai dengan rasa rendah diri, menyandarkan nikmat itu kepada Alloh  , memuji Pemberi nikmat dengan menyebut-nyebut nikmat-Nya, terpautnya hati dengan mencintai-Nya, anggota badan untuk taat kepada-Nya, dan lisan yang senantiasa berdzikir kepada-Nya. 

B.Keutamaan Syukur
dan Orang-orang yang Bersyukur.

1.Allah memerintahkan hambanya untuk bersyukur atas karunia.
فَاذْكُرُوْنِيْ أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلاَ تَكْفُرُوْنِ
Artinya : Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku. QS:2:152
وَوَصَّيْنَا الإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَّفِصَالُهُ فِيْ عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengan-dungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. QS. 31:14
2.Allah tidak mengadzab hamba-hamba yang bersyukur
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَءَامَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
Artinya : Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui QS: 4:14
3.Orang-orang yang bersyukur adalah orang yang diberikan kekhususan dengan karunia Allah dan mereka termasuk di antara hamba-hamba yang diberi anugerah.
وَكَذَلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لِيَقُوْلُوْا أَهٰؤُلَاءِ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنْ بَيْنِنَا أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِالشَّاكِرِيْنَ
Artinya : Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" QS. 6 : 53
4.Alloh  membagi manusia menjadi 2 yaitu orang yang bersyukur dan orang yang kufur nikmat. Allah membenci orang-orang yang kufur nikmat dan apa-apa yang membawa pada kufur nikmat serta mencintai orang-orang yang bersyukur dan apa-apa yang membawa kepada syukur ,.
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيْلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُوْرًا
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. QS:76:3
إِنْ تَكْفُرُوْا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوْا يَرْضَهُ لَكُمْ
Artinya : Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; QS. 39:7
5.Dengan bersyukur berarti menjaga nikmat-nikmat; menjaga kelangsungannya atau menambahnya tanpa menguranginya.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memakumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih QS. 14:7
6.Orang yang bersyukur adalah golongan yang sedikit yang berbeda dengan kebanyakan orang.
وَقَلِيْلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ
Artinya : Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih. QS 34:13
7.Alloh  memberikan balasan yang pantas bagi orang bersyukur.
وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِيْنَ
Artinya : Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.QS.Ali Imron:145

8.Orang yang bersyukur termasuk ahli ibadah;.
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. QS.2;172
9.Ridha Allah ada pada orang-orang yang bersyukur.
إِنْ تَكْفُرُوْا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلاَ يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوْا يَرْضَهُ لَكُمْ
Artinya : Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; QS. 29 :7

10.Syukur adalah perangai paling afdhal dan yang paling tinggi. Alloh  memuji kekasih-Nya Ibrahim disebabkan sifatnya yang mulia.
إِنَّ إِبْرَاهِيْمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيْفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ (120)شَاكِرًا ِلأَنْعُمِهِ اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
Artinya : Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (lagi) yang mensyukuri ni`mat-ni`mat Allah, Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. QS: 16:120-121.

C.Hakekat Syukur.

Hakikat syukur tidaklah sempurna kecuali dengan mengamalkan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah  dan menjauhi larangannya. Jadi syukur itu adalah menunaikan amal-amal untuk ibadah. Bukan seperti perkiraan sebagian orang yang mengira bahwa syukur itu hanya memuji dengan lisan dan bersenandung (mengucapkan Alhamdulillah) setelah shalat atau kenyang setelah makan. Syukur mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia. Iman mempunyai 2 bagian yaitu syukur itu separohnya dan separuh yang lain adalah sabar.

Syukur itu dibangun di atas 5 asas , yaitu :
1.Merendahnya orang yang bersyukur dihadapan Alloh  .
2.Kecintaan kepada Sang Pemberi nikmat ( Alloh  )
3.Mengakui seluruh nikmat yang Alloh  berikan.
4.Senantiasa memuji-Nya atas nikmat tersebut .
5.Tidak menggunakan nikmat itu untuk sesuatu yang dibenci oleh Alloh  .

Dengan demikian, syukur merupakan bentuk pengakuan atas nikmat Alloh  dengan penuh sikap kerendahan serta menyandarkan nikmat tersebut kepada Nya, memuji-Nya dan menyebut-nyebut nikmat itu kemudian senantiasa mencintai-Nya, anggota badan taat kepada-Nya serta lisan yang tak henti-henti menyebutnya.
Pujian yang diajarkan Rosul sawulloh  , ketika pagi dan sore mengucapkan :
َاللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةِ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْر
Artinya : Ya Alloh, tak satupun nikmat yang menyertaiku di pagi/sore ini atau yang tercurah kepada salah satu dari makhluk-Mu, semua itu adalah semata-mata dari-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, untuk-Mulah segala puji dan untuk-Mulah pula segenap syukur .
Nabi  memberitahukan bahwa barangsiapa yang membaca dzikir ini di waktu pagi, maka ia telah melakukan syukur sepanjang siang harinya. Dan barangsiapa yang membacanya ketika sore, maka ia telah melakukan syukur sepanjang malamnya. (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh Ibnu Hajar dan An Nawawi )
Imam Ibnu Rajab berkata, syukur itu ada 3 macam yaitu syukur dengan hati, syukur dengan lisan dan syukur dengan anggota badan.
Pembagian syukur :

1.Syukur dengan hati.
Pengakuan terhadap nikmat-nikmat Alloh bahwa nikmat-nikmat itu dari-Nya dan karena keutamaan-Nya. Di antara bentuk syukur dengan hati adalah mencintai Alloh  karena nikmat-Nya, Sebagian ulama berkata : jika hati ini secara fitrah mencintai orang-orang yang berbuat baik kepada nya, maka sungguh mengherankan terhadap orang yang tidak tahu bahwa Alloh  telah banyak berbuat baik kepadanya sehingga mengharuskan dia untuk bersyukur.

2.Syukur dengan lisan.
Memuji Alloh  terhadap nikmat-nikmat itu, menyebut-nyebutnya, menghitung-hitungnya dan menampakkannya. Alloh  berfirman 93 :11

وأما بنعمة ربك فحدث
Artinya: " Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menghitung-hitungnya"
Khalifah Umar bin Abdul Aziz berdo'a : Ya Alloh, sesungguhnya Aku berlindung kepada-Mu dari tindakan yang mengganti kenikmatan-Mu dengan kufur nikmat, dari tindakan mengingkarinya setelah mengetahuinya, dan dari tindakan melupakannya dan tidak memuji-Nya. Suatu malam Fudlail duduk bersama Ibnu Uyainah dan saling membicarakan nikmat-nikmat Allah hingga waktu subuh.

3.Syukur dengan anggota badan.
Memanfaatkan nikmat-nikmat itu untuk ketatan kepada Alloh  dan tidak menggunakannya untuk maksiat kepada Alloh  . Alloh  berfirman dalam QS. Saba : 13
يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ اعْمَلُوا ءَالَ دَاوُدَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
Artinya : Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih
Sebagian Salaf berkata : Ketika dikatakan kepada mereka tentang ini ( syukur anggota badan ), tidak lah lewat sesaat bagi mereka kecuali dia dalam keadaan melaksanakan sholat. Maka sungguh mengherankan orang yang telah mengetahui bahwa nikmat yang dia gunakan itu adalah pemberian Alloh  lalu ia tidak merasa malu untuk menggunakan nikmat-nikmat itu kepada hal-hal dilarang-Nya.

D.Hubungan syukur dengan nikmat.

1.Nikmat akan hilang tanpa syukur.
Muhammad bin Idris meriwayatkan dari Ali bin Tholib berkata : " Sesungguhnya nikmat itu berkaitan dengan syukur, sedangkan syukur berkaitan dengan tambahan nikmat, maka keduanya saling terkait. Tambahan nikmat tidak akan terputus kecuali bagi hamba-hamba-Nya yang tidak bersyukur.
2.Dengan syukur, nikmat akan berlanjut secara teratur.
3.Dengan syukur, akan dikaruniai kebaikan di dunia dan akherat.

E.Mengenal nikmat dan macam-macamnya.

Mengenal nimat adalah rukun syukur yang paling agung, karena mustahil dapat bersyukur tanpa adanya pengenalan terhadap nikmat. Maka mengenal nikmat merupakan jalan untuk mengenal Sang Pemberi nikmat ( Alloh  )dan jika seseorang tahu siapa yang memberi nikmat, maka ia akan mencintai-Nya, sehingga cinta tersebut akan melahirkan kesyukuran dan terima kasih.
Nikmat itu bukanlah terbatas pada makanan dan minuman sebagaimana perkiraan banyak orang, tetapi nikmat itu tak terhitung banyaknya; tiap gerakan, tiap tarikan nafas adalah merupakan nikmat yang tidak seorangpun tahu kecuali Alloh  .
Berkata Abu Darda' : " Barangsiapa yang tidak mengetahui nikmat Alloh  yang ada padanya kecuali makanan dan minuman saja, maka sungguh sangat sedikit ilmunya dan akan mendatangkan adzab Alloh  ". Maka dari itu disebutkan bahwa Syukur secara umum yaitu syukur terhadap nikmat makanan, minuman, pakaian, dan sehatnya badan. Syukur secara khusus yaitu syukur terhadap iman, tauhid, dan ketetapan hati.
Nikmat Alloh  itu tidak terhitung banyaknya, tetapi yang terpenting adalah :

1.Nikmat Islam dan Iman
Nikmat ini adalah nikmat yang paling agung yang Alloh  berikan kepada kita , yang menjadikan kita sebagai orang Islam dan ahlu Tauhid. Dan tidak menjadikan kita sebagai orang Yahudi -yang mencela Alloh  dan memberikan sifat Alloh  dengan sifat yang paling jelek- atau orang Nasroni yang menyembah kepada selain Alloh  , dan menganggap Alloh  mempunyai anak.
Berkata Mujahid tentang ayat
وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً "
Artinya : dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin ( Luqman : 20 ), yang dimaksud disini adalah Laa ilaha illalloh. Ibnu Uyainah berkata : Tidaklah Alloh  memberikan nikmat kepada hamba-Nya yang lebih agung daripada pengetahuannya terhadap laa ilaha illAlloh.
Berkata Ibnu Abi Hawary : Saya berkata kepada Ibnu Mu'awiyah : Alangkah agungnya nikmat tauhid ini, kita memohon kepada Alloh  agar tidak menghilangkannya dari diri kita.

2.Nikmat tertutupnya aib dan tertundanya adzab.
Ini juga termasuk nikmat yang agung, karena seandainya Alloh  menyegerakan hukuman (Bagi pelaku dosa) di dunia ini maka binasalah kita semua. Berkata Muqotil tentang ayat:
وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَة
Artinya : dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin ( Luqman : 20 ) nikmat dhohir (nampak) adalah Islam dan nikmat batin adalah ditutupnya perbuatan maksiat kita (dari diketahui orang lain).
Berkata seseorang kepada Abu Tamimah : Bagaimana keadaanmu pagi ini ? Berkata Abu Tamimah : Keadaanku di pagi ini adalah diantara dua nikmat yang Aku tidak tahu yang mana diantara keduanya yang lebih afdhol. Dosa-dosaku yang ditutupi Alloh  sehingga tidak seorangpun mencelaku dan rasa kasih sayang orang lain terhadapku yang telah dimasukkan Alloh  ke hati mereka tanpa sepengetahuanku.
Telah menulis beberapa ulama : Sungguh keadaan kita pada pagi ini adalah mendapatkan nikmat-nikmat Alloh  yang tidak terhitung banyaknya, walaupun banyak kemaksiatan kita.

3.Nikmat ingatan.
Berkata Ibnu Qoyyim : Di antara bentuk kesempurnaan nikmat Alloh  atas hamba-Nya adalah Alloh  tidak menutup pintu (ilmu-Nya). Alloh  mengutus kepadanya orang yang akan memberi jalan (membuka) pintu (ilmu) dengan menanyakan sesuatu ; mulai dari ikan-ikan di lautan untuk mengetahui nikmat-nikmat Alloh  ( yang telah diberikan kepadanya ).
Berkata Salam bin Abi Muthi' : Saya masuk untuk menjenguk orang yang sakit, ketika ia merintih kesakitan, kukatakan kepadanya : "Ingatlah kepada orang-orang yang terbuang di pinggir-pinggir jalan/di kolong-kolong jembatan, ingatlah kepada orang-orang yang tidak mempunyai rumah, dan kepada orang yang tidak ada yang merawatnya". Kemudian saya masuk lagi setelah itu, dan saya mendengar ia berkata kepada dirinya sendiri : "Ingatlah kepada orang-orang yang terbuang di pinggir-pinggir jalan/di kolong-kolong jembatan, ingatlah kepada orang-orang yang tidak mempunyai rumah, dan kepada orang yang tidak ada yang merawatnya"

4.Nikmat terbuka pintu taubat.
Termasuk nikmat Alloh  kepada hamba-Nya adalah tidak tertutupnya pintu taubat, seberapapun besar dosa dan maksiatnya. Dalam atsar, Alloh  berfirman : " Ahlu dzikir adalah ahlu majelis-Ku, ahlu syukur adalah orang yang mendapatkan tambahan (nikmat), Ahlu taat adalah orang yang mendapatkan kemuliaan, dan orang-orang yang bermaksiat kepada-Ku akan terputus rahmat-Ku ( kepadanya) jika ia bertaubat kepada-Ku, maka Aku adalah kekasihnya. Jika ia tidak bertaubat, maka Aku adalah dokternya ( yang akan mengobati maksiatnya). Jika ia tertimpa musibah, maka Aku akan mensucikan mereka dari aib-aibnya ".
Dari hadits Nabi  bersabda :
إن الله تعالى فتح للتوبة بابا من قبل المغرب عرضه أربعون سنة لا يغلقه حتى تطلع الشمس من مغربها (رواه أحمد والترمذى وقال : حسن صحيح )
Artinya "Sesungguhnya Alloh  membuka pintu taubat hingga sebelum datangnya hari Kiamat yang luasnya 40 tahun dan Alloh  tidak menutupnya hingga matahari terbit dari barat." ( HR. Ahmad dan Turmudzi, Derajad hadits Hasan shoheh )
Untuk direnungkan bersama : Dimanakah orang-orang yang selalu bertaubat lagi beribadah ? Dimanakah orang-orang yang selalu ruku' dan sujud ? Dimanakah orang-orang yang selalu memuji dan bersyukur ?

5.Nikmat menjadi orang yang terpilih.
Nikmat ini hanya dirasakan oleh orang yang istiqomah dan waro' dan yang ingin kembali kepada Alloh  dan tidak didapatkan selain mereka . Alloh  meneguhkan mereka dalam agama-Nya di zaman yang penuh fitnah ini. Alloh  mengrahkan mereka dalam ketaatan yang kebanyakan manusia berpaling daripadanya dan memberikan rasa cinta kepada mereka terhadap keimanan dan menghiasi hatinya dengan itu, dan memberi rasa benci kepada kekafiran, kefasikan dan maksiat. Inilah nikmat yang paling besar yang Alloh  berhak mendapatkan kesempurnaan syukur dan sanjungan sebanyak-banyaknya.
Wahab bin Munabbah bersama seorang laki-laki sedang melewati seorang yang buta , kusta lagi berpenyakit kulit yang sedang duduk sambil berkata : Alhamdulillah atas nikmat-nikmat Alloh  Berkata laki-laki yang bersama Wahab : " Nikmat yang mana yang tersisa padamu, sehingga engkau memuji Alloh  "? Dulu dia ( laki-laki buta ) ini selalu bermaksiat di kampungnya. Katanya : Arahkan pandanganmu ke penduduk kota, dan lihat apa yang dilakukan kebanyakan mereka. Apakah tidak patut saya memuji Alloh  karena tidak seorangpun mengetahuinya selainku.

6.Nikmat sehat, kesejahteraan dan keselamatan anggota badan.
Abu Darda’ berkata : Sehat itu adalah raja. Salman Al Farisi ra mengisahkan tentang orang yang diberi harta melimpah kemudian kenikmatan tersebut dicabut, sehingga ia jatuh miskin, namun orang tersebut malah memuji Alloh  dan menyanjung-Nya. Maka ada orang kaya lain yang bertanya: Aku tak tahu, atas dasar apa Engkau memuji Alloh  ? Dia menjawab : Aku memuji-Nya atas sesuatu yang seandainya aku diberi dengan seluruh yang diberikan kepada manusia, maka aku tidak mau menukarnya. Si kaya bertanya : Apa itu ? Dia menjawab : Apakah engkau tidak memperhatikan penglihatanmu, lisanmu, kedua tangan dan kakimu ( kesehatannya ) ?
Seorang laki-laki datang kepada Yunus bin Ubaid dengan mengeluhkan atas kesempitan hidupnya. Berkatalah Yunus kepadanya: Sukakah engkau jika matamu diganti dengan seratus ribu dirham ? Jawabnya : Tidak. Yunus bertanya lagi : Sukakah engkau jika kedua tanganmu diganti dengan seratus ribu dirham ? Jawabnya : Tidak. Sukakah engkau jika kedua kakimu diganti dengan seratus ribu dirham ? Jawabnya : Tidak. Telah disebutkan nikmat-nikmat Alloh  yang telah diterimanya, kemudian Yunus berkata kepadanya : Saya melihat bahwa anda telah mempunyai ratusan ribu dirham dan kenapa engkau masih mengeluh ?

7.Nikmat harta benda ( Makanan, minuman dan pakaian ).
Bakar Al Muzni berkata : ' Demi Alloh, saya tidak tahu di antara dua nikmat ini yang manakah yang lebih afdhol, apakah jalan masuk ke perut atau jalan keluar perut ? Al Hasan berkata : Itulah nikmat makanan.
'Aisyah rah berkata : " jika seorang hamba minum air yang jernih, masuk tanpa ada gangguan dan dikeluarkannya tanpa ada gangguan, maka wajib baginya bersyukur.
Seorang Ulama Salaf berkhutbah dalam sholat Ied: " Pada pagi hari ini kalian dalam keadaan seperti bunga yang semerbak harum baunya sementara manusia lainnya seperti debu yang beterbangan. Pagi manusia lain sedang menenun kain, sedangkan kalian telah berpakaian. Pagi ini manusia lain giat memproduksi kendaraan sedangkan kalian telah menaikinya. Pagi ini manusia lain sedang bercocok tanam, sedangkan kalian telah memakan hasilnya " Ulama ini menangis dan membuat hadirinpun menangis pula.


F.Sarana-sarana menuju
syukur nikmat.

Banyak sekali sarana-sarana yang dapat mengantarkan seseorang kepada syukur nikmat, melestarikannya maupun menambah nikmat tersebut , di antaranya ;

1.Meninggalkan maksiat.
Mukhollid bin Husain berkata : Syukur itu adalah meninggalkan maksiat. Dalam beberapa atsar disebutkan :

2.Mengakui nikmat itu.
Mengakui nikmat-nikmat itu ( semata-mata milik Alloh  ), memuji Alloh  dan tidak menggunakannya untuk berbuat maksiat.

3.Memandang kepada ahli Faqih dan ahlu bala' ( orang yang tertimpa musibah).
Hal ini dapat memuliakan nikmat dan tidak meremehkannya. Dalam sebuah hadits Rosululloh  bersabda : " Apabila kalian melihat orang yang diberi nikmat berupa kekayaan dan ( kebagusan) bentuk fisiknya, maka hendaklah ia melihat kepada orang-orang yang di bawahnya." ( Muttafaqun 'alaih ).
وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلََيْهِ وَسَلَّم ( انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ, وَ لاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ, فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اَللَّهِ عَلَيْكُمْ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya : Lihatlah kepada orang-orang yang di bawah kalian dan janganlah kalian melihat orang yang di atas kalian ( dalam hal dunia) , maka itu lebih pantas agar kamu tidak meremehkan nikmat Alloh yang diberikan kepadamu.
Imam An Nawawi berkata : berkata Ibnu Jarir dan yang lainnya : Hadits ini mencakup macam-macam kebaikan, karena jika manusia melihat orang lain yang lebih baik (bagiannya di dunia) maka ia ingin mendapatkan seperti itu dan menganggap kecil nikmat Alloh  yang ada padanya dan menginginkan sekali tambhan nikmat itu. Inilah sifat manusia kebanyakan. Adapun jika melihat orang yang lebih rendah dalam urusan dunia darinya maka akan tampaklah nikmat-nikmat Alloh yang ada padanya sehingga ia bersyukur, tawadhu' dan mengerjakan kebaikan.

4.Mengenal kedudukan manusia.
Kedudukan manusia disisi Tuhannya adalah sebagai hamba. Dia tidak memiliki sesuatu secara mutlak . Dan setiap yang dimiliki manusia adalah semata-mata pemberian dari Robbnya.
Hasan berkata : Musa berkata : Ya Robb, bagaimana Adam mampu mensyukuri apa-apa yang Alloh telah berikan kepadanya ? Engkau menciptakannya dengan tangan-Mu, Engkau telah meniupkan ruh dalam dirinya. Engkau telah memberikan tempat tinggal di Surga-Mu dan Engkau perintahkan para malaikat untuk bersujud kepada–Mu, maka merekapun bersujud. Alloh  berfirman : Wahai Musa ! Ketahuilah bahwa semua itu dari-Ku, maka mereka memuji-Ku atas nikmat tersebut. Makanya dia bersyukur terhadap apa yang Engkau berikan kepadanya.
Dalam Shohihain disebutkan bahwa Nabi  berdiri untuk sholat sampai bengkak kedua kakinya. Maka dikatakan kepadanya : Kenapa engkau lakukan itu, padahal Alloh telah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu dan yang akan datang ? Nabi bersabda : Apakah aku tidak pantas menjadi hamba yang bersyukur ? Maksudnya bahwa setiap yang Alloh telah berikan kepadaku baik sebagai hamba pilihan, hidayah dan ampunan adalah semata-mata pemberian-Nya yang maha Suci. Bagi-Nyalah yang berhak segala pujian dan rasa syukur. Saya bukanlah apa-apa kecuali seorang hamba milik Alloh yang maha suci.

5.Memanfaatkan nikmat-nikmat dan tidak menyia-nyiakannya.
وَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ, عَنْ أَبِيْهِ, عَنْ جَدِّهِ أن النبي  قال ( كُلُوْا, وَاشْرَبُوْا, وَتَصَدَّقُوْا مِنْ غَيْرِ مَخِيْلَةٍ وَلاَسَرَفٍ, فَإِنَّ اللهَ يُحِبُّ أَنْ يَرَى أَثَر نِعْمَتِه عَلَى عَبْدِهِ)
رواه أحمد والنسائى والترمذى وصححه الحاكم
Artinya : Dari Amr bin Syu'aib dari bapaknya, dari kakeknya; sesungguhnya Nabi  bersabda : Makanlah, minumlah, dan bersedekahlah dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak sombong. Sesungguhnya Alloh senang melihat bekas-bekas nikamt-Nya atas hamba-Nya.

6.Bersedekah, bermurah hati dan memberi.
Ini adalah tanda-tanda dari syukur nikmat itu. Diriwayatkan sesungguhnya Daud  berdo'a :
سبحان مستخرج الشكر بالعطاء
Artinya : Maha suci Alloh yang telah mengeluarkan rasa syukur dengan pemberian.

7.Dzikir kepada Alloh 
Hakekat syukur adalah dzikir kepada Alloh  . Diriwayatkan dari Mujahid tentang ayat :
إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُوْرًا
Artinya : Sesungguhnya dia adalah termasuk hamba Alloh yang banyak bersyukur. Katanya : Dia belum memakan sesuatu kecuali setelah memuji Alloh  , belum meminum minuman kecuali setelah memuji Alloh  , belum merasakan sesuatu kecuali setelah memuji Alloh  , maka Alloh memujinya karena sesungguhnya dia termasuk hamba Alloh yang bersyukur. Hadits Rosul  :
إِنَّ اللهَ لَيَرْضَى عَنِ اْلعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ اْلأَكْلَةَ فَحَمِدَهُ عَلَيْهَا, أَوْ يَشْرَبَ الشُّرْبَةَ فَحَمِدَهُ عَلَيْهَا
Artinya : Nabi berkata : Sesungguhnya Alloh benar-benar ridho kepada hamba-hamba yang memakan makanan maka dia memuji Alloh , atau meminum minuman maka dia memuji Alloh  atas nikmat tersebut . ( HR. Muslim)

8.Tawadhu' dan meninggalkan kesombongan.
Sombong adalah lawan dari syukur. Karena hakekat kesombongan adalah dugaan seorang hamba bahwa dia bebas bertindak semaunya, sedangkan syukur adalah pengakuan bahwa Allohlah yang mempunyai hak tersebut .

9.Pengakuan bahwa diri ini masih kurang bersyukur.
Jika seorang hamba sudah merasa bahwa dirinya sudah sampai pada tingkat sebagai orang yang bersyukur, maka sebenarnya dia belum sampai ( sebagai hamba yang bersyukur ) karena kesyukurannya itu belum sebanding dengan satu nikmat Alloh  yang dia terima. Bahkan ketika dia bisa bersyukur, itupun perlu juga disyukuri.

10.Bersungguh-sungguh melawan syetan dan meminta tolong kepada Alloh  dari gangguannya.
Ketika musuh Alloh  yaitu Iblis mengetahui kadar kedudukan syukur yang tinggi bagi manusia, maka Iblis memusatkan gerakannya untuk memalingkan manusia dari syukur itu ( QS. 7: 17)
ثُمَّ َلآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِيْنَ
Artinya : kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

11.Tidak bergaul dengan orang-orang lalai.
Sesungguhnya berinteraksi dengan orang-orang yang lalai akan dapat melupakan syukur dan menjauhkan hamba dari memikirkan nikmat-nikmat Alloh  .
Dikatakan kepada Al Hasan : Di sini ada orang yang tidak mau duduk-duduk bersama manusia lain. Maka Hasan datang kepadanya dan bertanya tentang hal ihwalnya. Dia berkata : sesungguhnya aku berada di pagi dan sore hari antara dosa dan nikmat. Aku mengganggap bahwa lebih baik aku menyibukkan diriku dengan istighfar dari dosa-dosa daripada bergaul dengan manusia, dan bersyukur kepada Alloh  atas nikmat-nikmat. Al Hasan berkata : Wahai hamba Alloh, Engkau disisiku lebih faqih daripada Hasan.

12.Doa
Karena Alloh  telah menjadikanmu termasuk orang-orang yang bersyukur, yang telah membimbingmu ke jalan kesyukuran yang merupakan tempat yang tinggi. Nabi bersabda kepada Muadz :
واللهُ إِنِّيْ أُحِبُّكَ فَلاَ تَنْسَ أَنْ تَقُوْلَ دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ ( رواه أحمد و أبوا داود والنسائى وهوالصحيح )
Artinya ; Demi Alloh sesungguhnya saya mencintaimu. Jangan lupa menyebutku (ketika aku tidak ada) di tiap sholat. Ya Alloh mudahkanlah aku untuk mengingat-Mu, syukur kepada-Mu dan memperbaiki ibadah kepada-Mu.

G.Penutup.

Sekarang Anda telah mengetahui keutamaan syukur, hakekat , macam-macam dan cara-cara melestarikannya. Dan sekarang …..

1.Apakah Anda termasuk orang yang bersyukur dengan sebenarnya ?

2.Apakah Anda termasuk orang yang mencintai Alloh dengan sejujurnya ?


3.Apakah Anda termasuk orang yang merendahkan diri kepada Alloh sebagai bentuk rasa syukur kepada-Nya?

4.Apakah Anda termasuk orang yang selalu memuji Alloh  ?

5.Apakah telah tampak bekas-bekas syukur di hatimu, di lisanmu, di anggota badanmu, di akhlakmu dan dalam pergaulanmu ?

6.Apakah termasuk bersyukur terhadap nikmat Islam apabila seorang Muslim atau Muslimah yang meniru-niru orang-orang Yahudi dan Nashani dalam semua aspek kehidupannya?

7.Apakah termasuk bersyukur terhadap nikmat Islam apa yang dilakukan kebanyakan wanita sekarang seperti tabarruj, memakai pakaian yang tipis, ketat , yang keluar dari hukum-hukum syar'i , rasa malu, rasa kehormatan dan rasa kemuliaan ?

8.Apakah termasuk bersyukur jika kebanyakan kaum muslimin menunaikan sholat dengan meninggalkan jamaah dan mengikuti ahli bid'ah dan orang –orang yang sesat ?

9.Apakah termasuk bersyukur jika kebanyakan orang menganggap remeh puasa Romadhonnya dengan menghabiskan siangnya dengan tidur dan menghabiskan malamnya dengan begadang di depan acara-acara TV atau di pinggir-pinggir trotoar ?

10.Apakah termasuk bersyukur jika kebanyakan kaum Muslimin menunda naik haji padahal dirinya sudah mampu (lahir batin) ?

11.Apakah termasuk bersyukur jika orang itu menahan ( tidak membayar) zakat, enggan tangannya dari bersedekah, meninggalkan infaq; padahal itu semua merupakan kebaikan dan dia termasuk orang yang mampu ?

12.Apakah termasuk bersyukur, jika seseorang dengan terang-terangan memerangi Alloh  dengan melibatkan dirinya dalam praktek Riba , bahkan bekerja untuk memajukan usaha-usaha Riba ?

13.Apakah termasuk bersyukur, jika seseorang menghambur-hamburkan hartanya dengan menghisap rokok, narkoba, minuman yang memabukkan dan lain-lain yang berbahaya ?

14.Apakah termasuk bersyukur apa yang dilakukan kebanyakan orang-orang kaya sekarangni, dengan menghinakan nikmat itu, melemparkan makanannya dalam kotak-kotak bercampur dengan sampah dan kotoran ?

15.Apakah termasuk bersyukur apa yang dilakukan oleh para pemuda sekarang terhadap kendaraan-kendaraan mereka dengan mengbongkar-bongkar, memasang-masang yang bukan pasangannya dan ngebut gila-gilaan ?

16.Apakah termasuk syukur jika seseorang menggunakan nikmat telpon dengan pembicaraan yang jorok, menghabiskan waktu dan mengundang murka Alloh  ?

Wallohu a'lam
Maroji':
1.Al Qismul 'Alamiy daarul wathon : Ainasy Syakirun,
2.Waahatul Iiman
3.Dr. Ahmad farid : Menyucikan jiwa,
4.Al Iman Abu Bakar bin abud Dunya :Syukur membawa nikmat,

0 komentar:

Posting Komentar

Kelas VIII: Teorema Pythagoras

Teorema Pythagoras

Pengikut